Bersetting
di tahun 1954, Sebuah kapal feri membawa Edward “Teddy” Daniels
(Leonardo DiCaprio), seorang U.S. Marshal dan patnernya, Chuck Aule
(Mark Ruffalo) menuju sebuah rumah sakit, atau lebih tepat disebut
‘penjara’ bagi para narapidana yang mengalami gangguan jiwa, Ashecliff
Hospital yang terletak di sebuah pulau lepas pantai yang terisolir
bernama, Shutter Island.
Di
tempat tersebut, Teddy dan Chuck mendapat tugas untuk melakukan
investigasi terhadap seorang narapidana wanita, Rachel Solando (Emily
Mortimer) yang tiba2 saja raib secara misterius dalam sebuah kamar
terkunci dan tanpa ada seorangpun yang tahu. Penyelidikan lebih lanjut
ternyata malah membawa Teddy terjebak dalam sebuah kasus yang lebih
rumit dan juga berbahaya yang tidak pernah diduga sebelumnya, belum lagi
mantan veteran perang dunia ke 2 ini juga harus berhadapan dengan
konflik pribadi dimana trauma masa lalunya masih menghantuinya selama
ini.
Saran saya, kalau anda tidak suka dengan film-film beralur lambat, membingungkan, serta memaksa anda untuk berfikir keras selama menonton, sebaiknya lewatkan saja film ini. Karena saya jamin anda pasti bosan dan akan keluar bioskop sebelum film usai. Tapi kalau anda tanya bagaimana dengan saya? Ya, saya menikmati film ini. Saya ikut penasaran dengan alur dan misteri yang ada didalamnya, tidak merasa bosan sama sekali. Film ini memang sulit dicerna bagi semua orang, tidak semuanya dapat menikmati tipe film seperti ini. Tapi kalau anda memperhatikan filmnya dari awal dan sudah mengetahui kalau film ini memang mengusung psychological thiller, anda pasti akan puas.
Shutter
Island adalah film yang penuh intrik, teka-teki, ketegangan dan
kekalutan. Suasananya segelap filmnya. Semua dipenuhi tanda tanya dari
awal sampai akhir. Mungkin bagi sebagian yang menyukai film ber-genre
seperti ini sedikit banyak akan bisa menebak kemana arah ceritanya
karena beberapa hal sering kita temui di dalam film dengan genre yang
sama. Dalam menontonnya kita akan diajak untuk mengamati dan berpikir,
berpikir, dan berpikir. Jika Anda terbiasa menonton film yang menyajikan
semuanya di depan mata, maka film ini bukan untuk Anda. Dalam Shutter
Island, semua berada di dalam kepala. Ada yang tidak terlihat dan hanya
bisa dipikirkan oleh otak Anda saja.
Sang
sutradara Scorsese sukses menempatkan kita seperti tikus yang mencari
jalan demi sebuah keju di lorong-lorong labirin yang lengkap dengan
dinding-dinding buntu dan juga jebakan yang dijamin membuat anda harus
mengulang langkah dari awal (seperti bermain ular tangga saja). Atmosfir
misterius yang mewarnai film ini dengan ritme yang terbilang lambat di
awal, tidak serta merta menjadikan film karya sutradara yang karyanya
paling ditunggu ini menjadi “kurungan” yang membosankan. Scorsese justru
membiarkan kita larut dalam rasa penasaran yang dalam, mengijinkan kita
untuk mengisi otak ini dengan pertanyaan-pertanyaan. Sama halnya dengan
Teddy, kita akan ikut serta diajak kebingungan dengan cara Scorsese
membangun plotnya, yang tentu saja mengasyikkan untuk diikuti.
Percayalah jika anda sudah lebih dahulu tahu ending film ini, berbakat
meramal, atau hanya pintar dalam menebak, itu semua tidak mengurai
kenikmatan menonton film ini (gw yang sudah tahu ke arah mana film ini
akan berakhir, total masih puas dengan cara Scorsese men-direct dan
keseluruhan kemasan film ini). Tentu saja, jika kita sudah tahu
bagaimana endingnya, kejutannya akan sedikit berkurang (atau mungkin
pakai cara ini: cobalah untuk menipu pikiran anda, agar lupa kalau anda
tahu twist di akhir film).
Shutter
Island adalah film yang harus ditonton dengan hati-hati dari awal,
perhatikan semua detail yang ada. Pada akhirnya, anda dan sang aktor
dalam film ini akan dibiarkan meneba-nebak dan mencari jawaban sendiri.
Bahkan saya rasanya ingin menonton sekali lagi agar semakin mengerti.
Biasanya dalam film model twisting seperti ini, puzzle yang tidak
terpecahkan pada saat awal menonton akan mudah terpecahkan pada kali
kedua
LINK DOWNLOAD
Mediafire http://adf.ly/2hzCs http://adf.ly/2hzDB http://adf.ly/2hzDX http://adf.ly/2hzDx
file nya ada 4 part, untuk menggabungkannya gunakan HJsplit.
Source: gambar dicomot dari google.co.id dan link download di copas dari ganool.com
No comments:
Post a Comment