Desiran angin malam ini, tak mampu mengusir rindu
Ketika kenang yang menjelaga di dasar hati
Tak mampu membias pucuk-pucuk harapan
Yang meranggas perlahan
Pada gemuruh yang kembali bergumamam
Riuhnya, tak mau diam
Mencerca setiap bait dan kata dalam bungkam
Sudahlah, mentari tlah meninggalkan jejaknya pada langit senja
Usah kau cari sinarnya yang tlah menyengat jiwa
Membakar hingga ke pori-pori rindu
Dan silaunya butakan mata logikamu
Kini, nikmati saja siluet rona nya
Jingga membayang semua asa yang pernah tercipta
Ikuti saja jejaknya hingga sudut khatulistiwa
Mungkin di sana kan kau temui makna dari sebuah luka...
Yang meranggas perlahan
Pada gemuruh yang kembali bergumamam
Riuhnya, tak mau diam
Mencerca setiap bait dan kata dalam bungkam
Sudahlah, mentari tlah meninggalkan jejaknya pada langit senja
Usah kau cari sinarnya yang tlah menyengat jiwa
Membakar hingga ke pori-pori rindu
Dan silaunya butakan mata logikamu
Kini, nikmati saja siluet rona nya
Jingga membayang semua asa yang pernah tercipta
Ikuti saja jejaknya hingga sudut khatulistiwa
Mungkin di sana kan kau temui makna dari sebuah luka...
No comments:
Post a Comment